Galau ditinggal kekasih pergi

Leave a Comment
Menghilangkan sedih ditinggal pacar
Ketika kekasih pergi

Namaku Seva, aku pria berumur 28 tahun dan belum menikah. Aku punya keinginan membangun sebuah keluarga, aku sudah mempersiapkan mental, fisik dan materi untuk itu.

Aku sudah menjalin sebuah hubungan baru-baru ini dan aku sangat bahagia, tapi semuanya kandas tiba-tiba. Awalnya begitu indah bahkan aku yakin hubunganku akan berakhir di pernikahan, karena keluargaku dan keluarganya sudah setuju, bahkan secara pribadi kekasihku ingin aku melamarnya 3 bulan mendatang dengan syarat biaya mas kawin dan sebagainya harus dari hasil kerjaku sendiri tanpa merepotkan pihak lain.

Dalam waktu 2 bulan aku bekerja dengan sangat semangat dan penuh senyum riang, benar-benar tak ada beban, pokoknya aku menikmati setiap proses perjuangan yang aku lakukan. Namun ketika hari penting itu semakin dekat, kekasihku mulai berubah drastis. Tiba-tiba dia jarang bahkan susah untuk diajak berkomunikasi, seakan dia menjauh dariku. Perlahan tapi pasti dia menutup diri dariku, satu persatu media komunikasi yang setiap harinya aku pakai untuk berinteraksi denganya dia blokir tanpa aku tahu.

Dalam keadaan yang berubah drastis sesingkat itu membuat hatiku benar-benar tertekan dan kacau bahkan hampir membuat kehidupan pribadi dan pekerjaanku berantakan. Sebagai laki-laki aku mencoba menegaskan diri untuk bertanya kepada kekasihku. Jawaban yang aku dapat adalah "keluarganya menentangku karena punya sejarah buruk dengan kerabat jauhku", bagiku itu sebuah jawaban yang sebenarnya mudah untuk diselesaikan. Itu cuma masa lalu yang sudah berakhir dan yang punya masalah itu kerabatku, bukan aku atau keluargaku. Dengan sadar diri aku ingin mengalah dengan meminta maaf kepada kekasihku dan keluarganya bila ada masalah dengan kerabatku. Namun kekasihku menolaknya dan tidak memperbolehkanku untuk bertemu keluarganya.

Aku yang tak tahu akar masalahnya, dan bahkan tak tahu kejadian masa lalu itu harus menanggungnya sekarang, sungguh tidak adil rasanya. Bahkan, niat tulus untuk memperbaikinya pun ditolak mentah-mentah oleh kekasihku. Aku benar-benar kecewa. Dan sampai sekarang aku belum tahu apa semua yang kekasihku ceritakan itu benar atau cuma sebuah alasan untuk menjauh dariku. Aku bisa saja datang ke keluarganya dan menyelesaikannya baik-baik sesuai yang seharusnya, tapi itu semua tidak aku lakukan karena aku menghargai keputusan kekasihku meskipun rasa sakit dan kecewa ini harus aku pendam, bila memang kekasihku ingin pergi dariku dan menyia-nyiakan aku,aku ikhlas. Tapi, kalau sampai membawa nama baik keluarga, itu keterlaluan. Aku masih belum percaya kalau keluarganya sakit hati hanya karena masa lalu, karena bagiku orang tua adalah orang yang bijak. Namun bila apa yang dibilang kekasihku itu benar adanya, aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk kekasihku.

Aku laki-laki dengan kepribadian melancholis-plegmatis dengan skala 60%-40% dengan tipe ISTJ. Semua kejadian ini membuatku lelah dan sakit, aku membutuhkan waktu lama untuk menyembuhkan hati. Apa yang harus aku lakukan untuk menerima semua ini dengan baik, apa yang harus aku perbaiki  untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan agar terhindar dari jalan-jalan negatif...terima kasih

Regards,
Seva


Kak Seva yang baik,
Yang Anda niatkan itu sudah baik, tetapi yang harus kita pahami adalah, jodoh maut dan rezeki  sudah ditentukan. Apa yang kita lakukan sekarang ini hanyalah sebatas ihtiar. Allah berfirman perempuan yang baik,untuk laki-laki yang baik.
Maka berprasangka baik saja mungkin saat ini dia bukan jodoh Anda. Fokuslah memperbaiki diri untuk memantaskan untuk jodoh yang lebih baik. Kalau memang jodoh Anda maka akan didekatkan dan dan sebaliknya.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment