Tanya :
Perkenalkan nama saya Rani, usia 35 tahun. Sudah menikah dan memiliki anak usia 4 tahun. Suami saya berusia 5 tahun lebih muda.
Tiga tahun pertama, pernikahan dengan suami sangat bahagia dan harmonis. Suami penyanyang dan bertanggung jawab. Sayang, setahun belakangan suami bersikap marah - marah, emosi dan belaku kasar. Dia juga menuduh saya berselingkuh dan menelantarkan rumah tangga.
Menurut mertua dan saudaranya, sikap tersebut akibat tuntutan saya yang berlebihan. Padahal saya tidak pernah menuntut kehidupan mewah. Saya juga mengerti pekerjaan dia sebagai buruh.
saya sering menggunakan tabungan pribadi untuk mencukupi kebutuhan sehari hari dan membelikan dia motor.
Jujur, meski dia sering berlaku kasar, saya masih menyayanginya. Bahkan demi meringankan beban keluarga, saya rela bekerja ke luar negeri dan anak saya titipkan kakak.
Sejak itu, keuangan keluarga menjadi tanggung jawab saya. Dan penghasilan suami untuk kebutuhan pribadinya. Tetapi sikapnya masih saja tidak berubah dan jarang menengok anak kami. Padahal jarak rumah dengan dengan rumah kakak saya tidak ada 10 menit perjalanan.
Jujur kondisi ini membuat saya bingung, apa yang harus saya perbuat untuk menyelamatkan pernikahan kami? sebagai seorang istri saya sudah mengalah. Tolong adakah solusi terhadap masalah saya? terima kasih
Jawab:
Terima kasih atas sapaan Rani, semoga pekerjaan Rani sekarang meraih kesuksesan. Apalagi pertimbangan Rani menerima itu untuk membantu perekonomian keluarga. Tentang permasalahan pernikahan Rani karena suami lebih muda saya rasa itu tidak sepenuhnya benar.
Memang, dalam pandangan umum, sejalan dengan usia tingkat kematangan dalam berpikir dan menyikapi masalah juga semakin tinggi. hanya saja, bukan berarti pria yang dewasa hanyalah mereka yang berusia 30 tahun - 40 tahun.
Banyak faktor yang menunjang tahap kematangan pria, yaitu ketika mendapat contoh dari ayahnya. Selain itu pengalaman hidup juga mendorong seseorang menjadi matang.
Menurut saya, suami Rani memiliki sikap agak kekanakan bukan karena usia, tetapi karena perilaku dia sedari awal pernikahan cenderung kekanakan. Kemungkinan besar Rani yang selama ini tampil sebagai sosok yang lebih sabar dan 'ngemong" dan mengalah serta sebagai pihak yang memenuhi kebutuhan suami ( seperti membelikan motor ) . Sewajarnya bagi seorang suami ketika mendapatkan perlakuan baik dari istri, ia dapat menghargai hal tersebut dengan memberikan sikap positif pula.
Tetapi yang terjadi pada Rani justru sebaliknya. Suami semakin menunjukkan sikan menjauh atau menghindar.
Mengapa hal ini dapat terjadi? menurut pendapat kami suami Rani tidak siap bersanding dengan istri yang dapat berkembang. Dan tipe suami tersebut tidak hanya terjadi pada suami Rani, ada banyak di luar sana suami yang minder dengan istri.
Sebab, dimasa sekarang, dengan kondisi ekonomi yang cukup sulit. Cukup banyak perempuan lebih jeli dan mampu mengubah cara pandang pribadi, sehingga menjadikan kesulitan sebagai peluang.
Ketika Rani "naik kelas" dalam hal pekerjaan, sebetulnya secara tidak sengaja pola pikir Rani juga akan semakin maju. Saya melihat hal ini sebagi hal positif, karena pengalaman di luar negeri dengan segala jatuh bangun akan membetuk sosok yang tangguh dan kreatif.
Pengertian kreatif adalah mampu mencari solusi ketika menghadapi masalah. Saat terbentur dengan satu cara, maka Rani akan memutar otak untuk cara yang lain.
Perubahan cara pandang ini akan terbawa ketika Rani pulang ke Indonesia dan bertemu dengan suami. Rani dulu mungkin hanya tertutup atau diam, sekarang cukup percaya diri untuk membicarakan masalah atau mendebat hal yang dirasakan tidak masuk akal. Bisa jadi, perubahan cara pikir ini makin membuat suami merasa "tidak dalam gelombang yang sama" dalam berfikir.
Masalah ini menjadikan pernikahan dalam posisi genting, salah satu ada yang berhasil mengembangkan dirinya sementara yang lain tetap berjalan di tempat.
Jika dibuatkan garis, ada kesenjangan baik dari sudut pandang ekonomi dan cara pandang maupun gaya hidup. Dampak dari kesenjangan tersebut adalah suami makin tidak percaya diri. Saya percaya Rani masih mencintai dia. Rani masih ini bersama dia, hidup dalam ikatan perkawinan. Ini adalah niat yang mulia untuk menyelamatkan perkawinan.
Tapi bukan berarti diam dan cenderung mengalah. Bahkan semua kebutuhan yang seharusnya menjadi tanggung jawab suami. Rani ambil alih sendiri.
Sebelum membicarakan ini dengan suami, ada baiknya Rani merenungkan, sisi suami yang manakah yang membuat Rani masih mencintai dia.
Kemudian, ajak suami membicarakan harapan tentang perkawinan kalian. Tentu ini perlu waktu dan kebesaran hati untuk mau membuka diri.
Rani bisa mengajak suami membicarakan dari hati k ehati. Harapan tentang masa depan perkawinan kalian.
Selama masih bisa dibicarakan, masing mau saling mendengarkan dan didengarkan. Maka perkawinan Rani masih dapat dipertahankan. Semoga suami mau belajar sehingga mengalami peningkatan ketrampilan bekerja. Semoga berhasil.
Dunia ini adalah tempat yang kejam nyata. Saya telah menderita masalah Perkawinan selama 9 bulan sekarang karena tidak mengetahui sahabat saya telah menjadi penyebab utama masalah saya. Kisah saya mungkin berguna bagi Anda, mohon luangkan waktu Anda dan baca.
ReplyDeleteSaya Ny. Felicia, saya telah menikah dengan suami saya selama 8 tahun dan kami memiliki seorang putra berusia 4 tahun. Pernikahan saya sangat indah dengan suami saya karena kami begitu saling mencintai sampai suami saya berubah secara otomatis ke arah saya dan putra saya. Dia mulai tidur larut malam dan berhenti merawatku dan putra kami
Beberapa kali saya bertanya apa masalahnya tapi dia tidak pernah punya alasan untuk kelakuan salahnya terhadap saya dan putra kami. Dia terus mengatakan kepada saya bahwa kepalanya berat dan dia lelah dengan pernikahan kami. Dia mengatakan dia ingin bercerai. Saya memohon beberapa kali dan mengingatkannya tentang kehidupan lampau kami yang indah, tetapi dia tidak pernah mendengarkan saya ataupun tangisan putra kami. Suatu hari seorang teman saya datang ke kota kemudian saya menceritakan kepadanya tentang situasi saya. Dia menghubungkan saya dengan seorang pria hebat yang disebut Dr Okosu. Dia mengatakan kepada saya bahwa pria ini telah membantunya mendapatkan mantannya kembali dan mendapatkan pekerjaan yang baik juga. Dia menyarankan saya untuk memberikan dia pengadilan. Saya menghubungi orang ini melalui emailnya: drokosu01@gmail.com
Dia mengatakan kepada saya bahwa sahabat saya adalah penyebab masalah saya. Bahwa sahabat saya menggunakan pesona cinta pada suami saya untuk menghancurkan perkawinan saya. Ohh ini membuat saya benar-benar bingung tetapi bersyukur kepada Tuhan bahwa Dr Okosu mampu mematahkan pesona dan dalam 2 hari suami saya kembali ke rumah dan memulihkan dirinya sendiri dia menunjukkan betapa dia mencintaiku seperti yang dia gunakan. Semuanya bekerja dengan sempurna dan kita semua hidup sekarang sebagai satu keluarga bahagia. Beberapa hari kemudian teman saya juga datang kepada saya untuk mengkonfirmasikan perbuatan jahatnya dan memohon pengampunan saya. Dr Okosu memintaku untuk memaafkannya dan aku melakukannya.
Saya akan terus berbicara tentang perbuatan baik Anda, Man Dr Okosu yang hebat. Dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa terus menggunakan Anda untuk membantu orang lain di dunia ini.
Tolong orang saya tidak menderita dalam diam, Anda juga dapat mencoba pria ini saya percaya itu akan bekerja untuk Anda seperti itu berhasil bagi saya. Ini adalah emailnya: drokosu01@gmail.com
Dr Okosu juga bagus untuk solusi pada banyak masalah lainnya
(1) Apakah menginginkan mantan Anda kembali.
(2) Apakah Anda ingin menjadi kaya
(3) Anda ingin menemukan cinta sejati
(4) Menginginkan seorang anak.
(5) Anda ingin beruntung dalam semua yang Anda lakukan
(6) Apakah Anda ingin mendapatkan uang Anda yang hilang kembali atau mendapatkan pembayaran Anda.
(7) membutuhkan bantuan keuangan.
(8) Apakah Anda ingin mengendalikan pernikahan Anda
(9) Obat untuk penyakit apa saja.
Hubungi DR Okosu hari ini dan saya yakin Anda tidak akan menyesal. Email: drokosu01@gmail.com atau whatsaap +2348119663571