Pacaran dalam Islam masa kini?

Leave a Comment
hukum zina menurut agama islam

Assalamualaikum wr.wb?
Saya mau bertanya kenapa zaman sekarang. Bagaimana hukumnya kaum hawa dan kaum adam berpacaran padahal. Mereka belum tentu jodoh itu pun belum halal berpacaran kan di laarang agama dan ada hukumnya? Kenapa mereka tetap menjalin hubungan yang di sebut pacaran?

Bantu jawab ya ka:)??

Regards,
Aulia

Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
 Perlu diketahui bahwa syariat Allah adalah jelas mengenai halal dan haram suatu perbuatan. 

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya: “Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra [17]: 32).

Ahli tafsir Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini, bahwa Allah berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.
Larangan mendekati zina di sini, dikatakan oleh Syaikh As-Sa’di rahimahullah lebih mengena ketimbang larangan melakukan perbuatan zina. Karena larangan mendekati zina mencakup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan zina tersebut.

Namun, manusia juga dibekali oleh Allah hawa nafsu. Dan hawa nafsu akan selalu menjerumuskan manusia ke neraka. Ditambah dengan janji Iblis yang akan selalu menjerumuskan manusia melalui berbagai car sampai akhir jaman.

Dalam QS. Al Hijr 39-40
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”.
  Kita bisa melihat pada keadaan sekarang, berbuat kemaksiatan dipandangnya baik. Orang yang berbuat maksiat dan menentang perintah Allah sekarang itu malah disanjung, dimunculkan, dibikin mahsur dan diberi peluang untuk mencari kekayaan, dibikin bangga supaya banyak mencari teman dan kawan.

Dengan penjelasan diatas, memang untuk menjalankan syariat Allah memerlukan upaya yang sangat kuat dari seseorang. Diantaranya adalah beribadah, menambah ilmu dan berdoa. 

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(QS. Al Mulk: 2)

Dari ‘Atho’, dari Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Kematian akan ditemui di dunia. Sedangkan kehidupan hakiki adalah di akhirat.” Qotadah mengatakan, “Allah memang menentukan adanya kematian dan kehidupan di dunia. Namun Allah menjadikan dunia ini sebagai negeri kehidupan yang pasti akan binasa. Sedangkan Allah menjadikan negeri akhirat sebagai negeri balasan dan akan kekal abadi.


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment